Pages

Sabtu, 24 Desember 2011

Yesterday, Today, And Tomorrow

There are 2 days in every week about which we should not worry; 2 days which should be kept free from fear and apprehension.


One of these days is YESTERDAY with its mistakes and cares, its faults and blunders, its aches and pains. YESTERDAY has passed forever beyond our control.


All the money in the world cannot bring back YESTERDAY. We cannot undo a single act we performed; we cannot erase a single word we said. YESTERDAY is gone forever.


The other day we should not worry about is TOMORROW with all its possible adversities, its burdens, its large promise, and its poor performance. TOMORROW is also beyond our immediate control.


TOMORROW’S sun will rise, either in splendor or behind a mask of clouds, but it will rise. Until it does, we have no stake in TOMORROW, for it is as yet unborn.
T
his leaves only one day: TODAY. Anyone can fight the battles of just one day. It is only when you and I add the burdens of those two awful eternities, YESTERDAY and TOMORROW, that we break down.


It is not the experience of TODAY that drives a person mad. It is remorse or bitterness for something which happened YESTERDAY and the dread of what TOMORROW may bring. 


Let us, therefore, live but one day at a time :')

Kamis, 22 Desember 2011

Selamat Hari Ibu, Mama :)

wanita tercantik itu Ibu
malaikat tanpa sayap itu Ibu
wanita yang baik hati itu seperti Ibu
banyak cinta yang kita dapat dari Ibu

senyuman Ibu begitu menyejukkan hati
tatapan Ibu begitu menenangkan
sentuhan Ibu lebih lembut dari apapun
karena didalam jiwa seorang Ibu tersimpan begitu banyak cinta
cinta untuk anak-anaknya

Ibu ikhlas mempertaruhkan hidup dan matinya demi kita, anaknya
Ibu rela menahan lapar demi kita, anaknya
dibalik sosok seorang Ibu yang sederhana, ada kekuatan luar biasa yang hanya Ibu saja yang memilikinya
doa yang tak pernah putus yang selalu Ibu ucapkan hanya demi kita, anaknya

"Mama, kami sayang mama :) selamat hari Ibu, Mama :)"


with luv, your daughter :*

Jumat, 16 Desember 2011

sesederhana itukah rasa CINTA ?

jujur, aku muak berbicara CINTA
rasa itu mudah sekali merasuk kebatinku
sesederhana itukah ia tercipta ?

aku mencintai seseorang yang tidak pernah mencintaiku
aku merindui seseorang yang tidak pernah merinduiku
aku sadar, perasaan seseorang memang tidak bisa dipaksakan

aku mencintainya tanpa alasan, lalu bagaimana aku harus melupakannya ?
ah ! sudahlah
hati ini terlajur patah

Ternyata, aku bukan pilihanmu

aku sangat sadar
rasa ini seharusnya tak pernah ada
awalnya aku mengira semua baik-baik saja
tapi ternyata aku  bukanlah pilihannya

bagaimana aku harus melupakan seseorang yang begitu aku cintai
pikiranku sudah kacau tak beraturan lagi
setelah aku tau ternyata kau mencintai hati yang lain
hati yang disini seakan tak pernah kau masuki

sedih, kecewa, perih, bingung, bimbang
seakan tak ada lagi rasa senang
sangat ingin aku membuang semua khayalan bodohku tentangmu
melupakan mimpiku yang saat ini telah sirna
ya Tuhan, kuatkan batin ini

aku mencintaimu, tapi kamu tidak mencintaiku
kata yang sederhana tapi begitu menyesakkan !

Kamis, 15 Desember 2011

Terima Kasih Ayah :)

Ayah adalah sosok figur luar biasa dalam hidupku. Ayah adalah lelaki terhebat yang pernah kukenal.
Tanpa ayah, mungkin aku tak akan berdiri setegak ini. Karena ayah adalah penyemangat terbesar dihidupku. Ayah yang selalu mendoakan anaknya dalam setiap sujudnya.
Banyak hal yang tersimpan dibalik wajah cool ayah. Rasa sedih, kecewa, bangga atau apapun semuanya bahkan terlihat sama dalam satu ekspresi. Aku percaya bahwa kata " air mata paling diam itu ada pada AYAH " . Saat bersedih, Ayah akan lebih memilih diam dalam bahasanya yang kaku. Tanpa bisa meneteskan airmata dibalik wajahnya yang gagah. Ya, sepertinya Ayah memang tidak bisa menangis. 
Terkadang, banyak anak yang lupa akan jasa Ayahnya, yang ia ingat hanya materi untuk kebutuhan mereka saja tanpa ingin tau besarnya pengobanan seorang Ayah. Ayah rela mengorbankan keinginannya demi membeli kebutuhan kita, anaknya. Cinta ayah memang sangat sederhana. Tapi cinta seorang anak kepada Ayahnya bahkan tak tampak dari perilakunya.
Pernahkah kita berfikir saat kita minta dibelikan sesuatu, lalu Ayah menjawab : "Nanti saja, ayah belum punya uang". Tapi apa yang kita lakukan? Kita malah masuk kamar dan membanting pintu. Taukah bagaimana perasaan Ayah saat itu? Hatinya perih, ia bingung harus bagaimana. Meski begitu, Ayah tetap berusaha demi kebahagiaan anak kebanggaannya. Ia tak peduli meski harus mengutang sana sini. Ya Allah..
Pernahkah kita berfikir saat kita keluar malam bersama teman, sebenarnya Ayah tidak mengizinkan kita. Ia takut jika anak kebanggaannya jatu kedalam dunia gelap. Lalu Ayah berkata kepada Ibu "Sudah jam berapa ini, coba ditelpon dulu" . Tapi apa yang kita lakukan? Kita malah menunda-nunda untuk pulang. Dan setibanya kita dirumah, ternyata Ayah sudah menunggu kita di depan pintu dengan tampang cool. Taukah kita, saat itu ayah sedang menyembunyikan rasa khawatir pada anaknya. Ya Allah..

Jangan tunggu sampai kehilangan datang, setelah itu baru kita menyadari arti dari seorang Ayah yang mencintai kita dengan amat sangat.Dan jangan pernah melupakan sosok dibalik kekuatan seorang Ayah, yaitu Ibu.

Ayah, maafkan aku jika aku teramat sering mengecewakanmu, teramat sering menyusahkanmu, teramat sering mengabaikanmu.
Dan terimakasih atas segala pengorbananmu yang tak terhingga untuk kami. Terima kasih telah menjadi sosok luarbiasa dihidup kami.
Ya Allah, jaga selalu Ayah kami, jangan biarkan ia sakit, berilah kemudahan padanya saat mengais rejeki, berkahilah umurnya.
Ya Allah, kabulkan setiap do'a Ayah, berikanlah kekuatan kepada Ayah saat ia menghadapi masalah.
Ya Allah, limpahkanlah selalu kasih sayang dalam keluarga keci kami, berilah keharmonisan kepada Ibu dan Ayah kami.
Amien ya rabbal alamin.

Perahu Kertas :)

aku benci saat aku mulai merasakan RASA yang paling kubenci, RINDU.

aku muak karena harus merasakan rasa itu untuk waktu yang cukup lama.
lalu kubiar jemariku menari, kutulis semua perasaan yang tertahan di benak dan fikiranku.
kutulis semuanya diatas kertas berwarna, lalu kubentuk sebuah perahu kertas.


entah berapa banyak perahu kertas yang telah kubuat.
berisi beribu pinta dan harapanku padaNya.
dan perahu kertasku melaju melewati rintik hujan dan terik matahari.
dengan harap orang yang kurindui tau bagaimana tersiksanya aku kerenamu.
bagaimana sakitnya aku karena harus menahan sesaknya rindu sendirian.